Novel

Azimah

Azimah memiliki harapan sederhana, bisa merayakan tahun baru bersama keluarga di tahun berikutnya. Malam pergantian tahun adalah saat ia bisa berkumpul dengan segenap keluarga, menikmati langit Aleppo dengan kembang api sukacita. Namun, semua berubah sejak Abi Syarif yang dijuluki Macan Aleppo pergi ke Kota Daraa, awal gejolak Perang Suriah pecah. Setelah kejadian itu, malaikat maut tanpa ampun menjemput Umi Fatemah serta ketiga saudaranya dengan kejadian dan cara yang berbeda-beda. Lantas, bagaimana Azimah menjalani sisa hidupnya seorang diri tanpa ada orang-orang tercinta di sekelilingnya? Temukan kisah inspiratifnya dalam novel ini! ”Selalu fantastis membaca tema Islam dalam modernitas. Novel ini melebihi ekspektasi itu karena ada kampanye yang terang benderang mengetengahkan wajah yang murni dan ’memerangi’ islamphobia lewat sastra. Cara yang jeli tanpa menggurui!” –Tasaro G.K., penulis novel best seller Muhammad saw. ”Membaca novel ini membuat saya merinding. Azimah adalah sekuat-kuatnya tekad yang tumbuh dan terus menguat di Aleppo. Arum berhasil membuat saya tercengang dalam karyanya.” –Brili Agung, CEO Inspirator Academy dan penulis 25 buku. ”Bacaan wajib untuk memahami bahwa Islam adalah pembawa kedamaian, dan bukan pelaku teror. Disajikan manis melalui karya fiksi, menyentuh, dan tepat sasaran!” –Naeli Fitria, penulis buku Be a Miracle

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: