-->
Tri Hita Karana, konsep harmoni yang berasal dari kebijaksanaan Bali, menawarkan pendekatan kepemimpinan yang holistik dan relevan untuk era modern. Prinsip ini mengintegrasikan tiga elemen utama: hubungan harmonis dengan Tuhan (Parahyangan), dengan sesama manusia (Pawongan), dan dengan lingkungan (Palemahan). Dalam buku ini, penulis mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai Tri Hita Karana diterapkan dalam praktik kepemimpinan untuk menciptakan organisasi yang berkelanjutan, inklusif, dan penuh empati. Dengan pendekatan ini, pemimpin tidak hanya bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi tetapi juga memelihara keseimbangan spiritual, sosial, dan ekologis. pemimpin seharusnya mempraktikkan Tri Hita Karana dalam membangun budaya kerja yang harmonis, memotivasi tim, dan memastikan keberlanjutan melalui inovasi berbasis komunitas. Dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal, pendekatan ini memberikan inspirasi bagi para pemimpin di berbagai sektor untuk mewujudkan kepemimpinan yang transformatif dan berbasis nilai.