Pestisida nabati diartikan sebagai pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama, penyakit dan gulma pada budidaya tanaman. Pestisida nabati menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetis yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Penggunaan pestisida nabati juga dianggap lebih ramah lingkungan dan lebih aman untuk kesehatan manusia karena bahan-bahannya bersifat non-toksik dan lebih mudah terurai secara alami. Pestisida nabati telah digunakan sejak zaman dahulu kala untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Contohnya adalah penggunaan ekstrak neem tree (Azadirachta indica) yang telah digunakan sebagai pestisida nabati di India selama berabad-abad. Ekstrak neem tree terbukti efektif dalam mengendalikan hama seperti ulat daun, kutu putih, dan belalang pada berbagai jenis tanaman seperti padi, kedelai, dan sayuran. Di Indonesia, pemanfaatan ekstrak tumbuhan juga sudah lama dilakukan untuk mengusir serangga hama. Beberapa di antaranya adalah ekstrak bawang putih, cabai, jahe, kunyit, dan serai. Bahan-bahan tersebut mengandung senyawa aktif yang mampu mengusir atau membunuh hama dan penyakit pada tanaman. Pestisida nabati memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah bahan-bahannya berasal dari alam sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, pestisida nabati dapat dibuat sendiri oleh petani atau pembudidaya dengan mudah dan murah. Namun, kekurangannya adalah efektivitasnya tidak selalu sama dengan pestisida sintetis. Selain itu, pestisida nabati juga memerlukan waktu dan usaha yang lebih untuk pembuatannya dan pemakaiannya. Dalam pengembangannya, pestisida nabati juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangannya adalah kurangnya pengetahuan dan informasi tentang pestisida nabati. Beberapa petani atau pembudidaya mungkin tidak tahu bagaimana cara membuat atau menggunakan pestisida nabati dengan benar. Selain itu, standar dan regulasi tentang penggunaan pestisida nabati juga masih belum jelas di beberapa negara. Meskipun demikian, penggunaan pestisida nabati masih memiliki prospek yang baik di masa depan. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang lingkungan dan kesehatan manusia, permintaan akan pestisida nabati juga meningkat. Oleh karena itu penelitian-penelitian tentang prospek ekstrak tumbuhan sebagai sumber bahan aktif pestisida nabati sangat diperlukan. Pengenalan jenis bahan aktif yang paling efektif akan membuka peluang bagi pengembangannya dalam skala industri. Pengembangan pestisida nabati juga didukung oleh kemajuan teknologi. Saat ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif dalam bahan nabati dan memperbaiki efektivitasnya melalui teknologi seperti bioteknologi dan nanoteknologi. Dengan demikian pengembangan pestisida nabati dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan dapat memperkuat praktik pertanian berkelanjutan. Namun, penggunaan pestisida nabati perlu diimbangi dengan peningkatan pengawasan dan penelitian terkait efektivitas dan dampaknya terhadap lingkungan.