Kinanthi seketika berada dalam pergulatan batin yang mempertanyakan dari mana datangnya tindakan kekerasan. Batinnya bergumul melawan moral rakyat kebanyakan dan juga ajaran agama yang eksklusif, yang tidak memerdekakan jiwa melainkan menekan dan memenjarakan. Bagaimanakah Kinanthi memperlakukan ketegangan, ketakutan, kengerian, kemarahan, dan kekecewaan? Dapatkah ia keluar dari depresi?