“Hati yang terpaut dengan cinta yang alami berjalan tanpa paksaan dan bergulir dengan seiringnya waktu tak terasa kata pengikat janji seutuhnya memulai kehidupan yang baru. Kini, ada sesosok tulang rusuknya untuk dilengkapi dengan separuh agamanya. Dengan ikatan janji suci yang terpaut rasa kasih sayang menjadi jiwa yang satu seutuhnya menjadi miliknya. Hati yang begitu rintih seperti air hujan yang sangat mudah jatuh untuk menitikkan air mata bahagia dengan keelokan separuh imannya” (Ummu Ali)