novel ini sepenuhnya merupakan karangan yang berasal dari kepala Adia Puja. Fiksi. Tidak benar-benar ada manusia yang memakan tahi (setidaknya sejauh yang saya ketahui), tidak ada pula kampung nelayan bernama Karanggaling, dan tidak ada pula peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam novel ini. Kalaupun ada sedikit sentuhan sejarah, hal itu saya sajikan sebagai pendukung cerita. Tidak lebih.