Sosial & Budaya

Pancer-Pangawinan: Prinsip Kehidupan Masyarakat Adat Budaya Padi

Buku Sosial Budaya berjudul Buku Pancer-Pangawinan: Prinsip Kehidupan Masyarakat Adat Budaya Padi merupakan karya Susilo Kusdiwanggo. Buku ini menyibak tentang mitos, tradisi, dan adat-istiadat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat budaya padi dengan mengambil inti pembahasan tentang ¬ Pancer-pangawinan yang mewakili dualitas harmonis antara unsur laki-laki dan perempuan. Prinsip-prinsip ini mengatur organisasi masyarakat, praktik pertanian, dan ritual sosial, yang pada akhirnya membina hubungan yang mendalam antara masyarakat dan lingkungan mereka. Masyarakat agrikultur lama Indonesia membangun dan mengembangkan mitos atau legendanya berdasarkan sistem kepercayaan dan religinya masing-masing. Pada masyarakat ini, entitas padi bukan hanya dimaknai sebagai tanaman melainkan memuat nilai-nilai spiritual, kepercayaan, dan religi. Ritual padi dimulai dari lanskap pertanian menuju ke permukiman dan masuk ke bangunan lumbung, sebagai the place of the rice-spirit. Selama masa persiapan lahan sampai masa panen, lanskap pertanian menjadi tempat utama aktivitas ritual padi. Setelah panen dan padi tiba di permukiman, tempat aktivitas ritual padi berpindah ke lumbung. Lumbung menjadi bangunan penting dalam ritual padi. Lumbung-lumbung di Nusantara dapat dibedakan berdasarkan tempat kedudukannya, yaitu berupa bangunan sendiri terpisah dari rumah dan menyatu dengan rumah tempat tinggal (Sato, 1991). Buku Sosial Budaya berjudul Buku Pancer-Pangawinan: Prinsip Kehidupan Masyarakat Adat Budaya Padi terdiri dari beberapa pembahasan, diantaranya: Masyarakat Adat Yang Masih Memegang Budaya Padi Menelusuri Jejak Sejarah Leluhur Masyarakat Budaya Padi Tata Lingkungan, Bangunan, Dan Talapak Masyarakat Adat Struktur Sosial Masyarakat Adat Ajaran Dan Tradisi Masyarakat Budaya Padi Refleksi Kritis Terhadap Prinsip Kehidupan Budaya Padi

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: