"Aku justru merindukan si bodohi... aku merindukan R! Aku tahu itu gila, tapi apa benar segila itu? Hanya karena dia itu... apa pun dia? Maksudku, bukankah zombi hanya nama konyol yang kita ciptakan untuk keadaan yang tidak kita mengerti? Apalafi arti sebuah nama, kan? Seandainya kami.... Seandainya ada semacam... "Julie," ucapku Nama itu bergulir dari lidahku seperti madu. Aku merasa bahagia hanya dengan mengucapkannya. Mata gadis itu membelalak, Dia terpaku "Julie," ucapku lagi Aku mengulurkan tangan Aku menun-juk zombi-zombi di belakangku. Aku menggeleng Dia menatapku, tidak menunjukkan tanda apa pun bahwa dia mengerti. Tetapi, saat aku menjangkau untuk menyen-tuhnya, dia tidak bergerak, Dan dia tidak menikamku "Aman," kataku kepadanya, sambil mendesah. "Menjagamu.. tetap aman" "Kenapa aku?" tuntutnya, sambil mengerjapkan air mara marah dari matanya. Kenapa kau menyelamatkan aku? Dari semua orang. Kenapa aku? Kau berbeda, ya?" katanya. Perempuan ini dan aku telah jatuh cinta. Atau yang tersisa dari cinta